"Maaf Sayang, kita putus, ya."
Keparat. Bisa-bisanya menggabungkan kata maaf, panggilan sayang, dan
diakhiri dengan putus. Harusnya maaf ditaruh di belakang, atau tidak
perlu pakai maaf sekalian. Terdengar seperti omong kosong. Dan panggilan
sayang yang masih juga dibawa-bawa. Siapa yang sudi masih jadi
kesayangan setelah dimintai putus tiba-tiba. Padahal kami, sama sekali
tak ada masalah. Adem sekali. Mungkin juga terlalu adem bagi dia yang
suka gejolak masa kini. Aku memang orang lama yang masih setia dan
tunduk pada komitmen. Duh, brengsek.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar