"Langit-langit kamar atau bayanganku. Mana yang lebih dulu kau lihat di separuh pagimu?"
Kalau benar tidur adalah
peralihan dari dunia fana ke dunia nyata, maka aku ingin berada di
antara keduanya. Menyusup ke dalam mimpimu, pelan-pelan mengisinya bak
hantu. Aku ingin memenuhi bunga tidurmu dengan sungguhan bunga. Hanya
akan ada adegan sempurna, tanpa kejar-kejaran dengan masalah dan
ditenggelamkan air mata. Hanya akan ada tawa membumbung ke angkasa,
senyummu yang sebesar dunia, dan aku yang menatap penuh bahagia. Dan
saat kau akhirnya bangun dan menghadapi hari lagi, kuharap yang kau
tangkap di mata dan hati masihlah aku. Seperti di mimpimu. Tak kau lihat
lagi langit-langit kamar yang putih. Aku akan menyambutmu di awal lini,
di separuh pagi.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar