Kembali pada Cinta
Kepada Kamu,
Sebelum memulai surat singkat ini, kalau bisa, aku ingin terlebih dulu
menyeka titik keringat kecil di keningmu kemudian bertanya, lelahkah
kamu terus-menerus kujejali dengan kata-kata macam ini. Dimanapun, aku
menulis sesuatu yang terucap dengan label "Kamu" semauku. Kamu, meski
masih juga belum jelas, masih jadi subjek favorit untuk memulai cerita.
Tetap jadi hal terbaik untuk memulai hari di permulaan pagi.
Hidup ini singkat, Sayang. Banyak "tahu-tahu" di dalamnya. Tahu-tahu
kita bertumbuh, tahu-tahu kuliah, tahu-tahu bekerja, tahu-tahu menikah
lalu punya anak. Tahu-tahu usia bertambah dan usia sampai pada
penghabisaannya. Di sela waktu yang sedang berjalan ini, pernahkah kamu
memikirkan aku? Mulai dari yang sepele seperti mereka-reka wajahku,
hingga bertanya-tanya apakah aku bisa jadi ibu yang baik untuk
anak-anakmu. Aku banyak memikirkanmu, bahkan saat menulis surat ini.
Aku ingin menghabiskan bertahun-tahun ke depan bersama kamu.
Semoga tidak terlalu muluk. Permintaan sederhana dengan harapan yang
besarnya tak hingga. Aku tidak kesepian, tapi tak juga merasa lengkap.
Memangnya, wanita mana yang tidak ingin ada bahu siaga untuk meredam
suara tangisnya. Memangnya, wanita mana yang tidak ingin masuk dalam
peluk hangat saat hidup terasa begitu sulit ditapaki. Memangnya, wanita
mana yang tidak ingin menatap wajah yang dicintainya dalam keadaan tidur
dengan perasaan penuh syukur.
Aku ingin. Selalu ingin. Menghabiskan itu semua bersamamu.
Cinta kadang begitu mencekam, Sayang. Bila tak hati-hati, kau bisa remuk
redam. Tapi, bukan aku namanya bila tak optimis, terlebih ini soal
dengan siapa kelak akan menghabiskan hidup. Aku ingin kamu yang mengerti
bahasa mata meski tanpa berkata-kata. Aku ingin kamu selalu bisa
membaca semua bahkan tanpa lebih dulu bertanya. Aku ingin kamu pendebat
hati hebat, bukan pendebat mulut yang bejat.
Aku yakin. Kamu ada di ujung jalan sana, berdiri dengan senyum selebar telinga.
Tolong hapus semua awan hitam di kepalaku, Sayang. Tolong bebaskan aku
dari semua kekeraskepalaan yang menjerat terlalu erat. Tolong ingatkan
aku bahwa hidup adalah seindah-indahnya waktu bersama seseorang yang
kusayang. Tolong cepatlah datang, lalu jangan pernah pergi lagi.
Tunjukkan lagi padaku, cara kembali pada cinta.
"Dan jika kubuka hati ini lagi, kuharap kau ada di akhir cerita untukku."
Inspirasi: Way Back Into Love (Ost. Music Lyrics) - Hugh Grant & Drew Barrymore
Untuk proyek #30HariLagukuBercerita @PosCinta (hari pertama)