Cintailah dirimu sendiri, setidaknya untukmu sendiri
Terjerembab dan sekarat mungkin membuat hati mati
Tapi seperti kaca yang berefleksi, saat hati mati logika hidup lagi
Tiap kali hati terluka, tempat untuk logika semakin terbuka
Begitu juga sebaliknya
Tiap kali hati terlena, tempat untuk logika akan terabaikan
Sesekali menikmati kekalahan dan berdiam tidaklah salah
Saat kalah, tiada guna kau berontak
Itu sama seperti tak berotak
Istirahatlah, berilah waktu untuk hati dan logika
Berikan jeda hati untuk pulih agar lebih cerdas memilih
Berikan kesempatan untuk logika untuk membeberkan semua
Jadilah kuat, setidaknya untukmu sendiri
Satu dua sakit hati tak akan membuat mati
Bahkan tiga empat kali lagi hati itu terkoyak, kau masih akan baik-baik saja
Kehilangan dan dihilangkan dari hidup seseorang
Menghilangkan dan terhilangkan
Logislah, semua toh akan jadi kenangan
Tidak ada yang benar-benar pergi
Begitu juga semua ingatan yang mustahil akan kembali
Omong kosong
Mungkin terdengar seperti itu
Tapi hati dan logika yang sedang berpacu itu milikmu
Sadarlah dan maafkanlah
Berdamailah dengan apapun itu yang membuat kenangan sesak
Mencintai masa depan akan mengubur masa lalu
Selasa, 11 Juni 2013
Lelah, kan. Kalau mengingat ada banyak yang mencintai, tapi bersikeras memberi cinta pada yang tidak ingin diberi. Sampai kapan. Ya, sampai mana cinta dan tunggu itu berbatas dan akhirnya terantuk kenyataan. Butuh lebih dari sekedar tembok berlapis semesta untuk yakin akan cinta, mempertahankan dan melindunginya meski ditentang dunia. Tapi sebenarnya, bila percaya Tuhan sudah punya yang terbaik dalam genggaman-Nya, melepaskan mungkin akan seringan senyum. Cinta tak harus memiliki, itu benar. Bahagia tak harus memiliki, juga benar. Tapi cinta dan bahagia adalah pilihan, harus benar.
Mencintailah. Dan bahagialah.
Jangan kalah. Jangan pernah menyeret langkah.
Saat kau menangisi masa lalu, masa depan menangisimu.
Lelah, kan. Kalau mengingat ada banyak yang mencintai, tapi bersikeras
memberi cinta pada yang tidak ingin diberi. Sampai kapan. Ya, sampai
mana cinta dan tunggu itu berbatas dan akhirnya terantuk kenyataan.
Butuh lebih dari sekedar tembok berlapis semesta untuk yakin akan cinta,
mempertahankan dan melindunginya meski ditentang dunia. Tapi
sebenarnya, bila percaya Tuhan sudah punya yang terbaik dalam
genggaman-Nya, melepaskan mungkin akan seringan senyum. Cinta tak harus
memiliki, itu benar. Bahagia tak harus memiliki, juga benar. Tapi cinta
dan bahagia adalah pilihan, harus benar.
Mencintailah. Dan bahagialah.
Jangan kalah. Jangan pernah menyeret langkah.
Saat kau menangisi masa lalu, masa depan menangisimu.
Cintailah dirimu sendiri, setidaknya untukmu sendiri
Terjerembab dan sekarat mungkin membuat hati mati
Tapi seperti kaca yang berefleksi, saat hati mati logika hidup lagi
Tiap kali hati terluka, tempat untuk logika semakin terbuka
Begitu juga sebaliknya
Tiap kali hati terlena, tempat untuk logika akan terabaikan
Sesekali menikmati kekalahan dan berdiam tidaklah salah
Saat kalah, tiada guna kau berontak
Itu sama seperti tak berotak
Istirahatlah, berilah waktu untuk hati dan logika
Berikan jeda hati untuk pulih agar lebih cerdas memilih
Berikan kesempatan untuk logika untuk membeberkan semua
Jadilah kuat, setidaknya untukmu sendiri
Satu dua sakit hati tak akan membuat mati
Bahkan tiga empat kali lagi hati itu terkoyak, kau masih akan baik-baik saja
Kehilangan dan dihilangkan dari hidup seseorang
Menghilangkan dan terhilangkan
Logislah, semua toh akan jadi kenangan
Tidak ada yang benar-benar pergi
Begitu juga semua ingatan yang mustahil akan kembali
Omong kosong
Mungkin terdengar seperti itu
Tapi hati dan logika yang sedang berpacu itu milikmu
Sadarlah dan maafkanlah
Berdamailah dengan apapun itu yang membuat kenangan sesak
Mencintai masa depan akan mengubur masa lalu
Terjerembab dan sekarat mungkin membuat hati mati
Tapi seperti kaca yang berefleksi, saat hati mati logika hidup lagi
Tiap kali hati terluka, tempat untuk logika semakin terbuka
Begitu juga sebaliknya
Tiap kali hati terlena, tempat untuk logika akan terabaikan
Sesekali menikmati kekalahan dan berdiam tidaklah salah
Saat kalah, tiada guna kau berontak
Itu sama seperti tak berotak
Istirahatlah, berilah waktu untuk hati dan logika
Berikan jeda hati untuk pulih agar lebih cerdas memilih
Berikan kesempatan untuk logika untuk membeberkan semua
Jadilah kuat, setidaknya untukmu sendiri
Satu dua sakit hati tak akan membuat mati
Bahkan tiga empat kali lagi hati itu terkoyak, kau masih akan baik-baik saja
Kehilangan dan dihilangkan dari hidup seseorang
Menghilangkan dan terhilangkan
Logislah, semua toh akan jadi kenangan
Tidak ada yang benar-benar pergi
Begitu juga semua ingatan yang mustahil akan kembali
Omong kosong
Mungkin terdengar seperti itu
Tapi hati dan logika yang sedang berpacu itu milikmu
Sadarlah dan maafkanlah
Berdamailah dengan apapun itu yang membuat kenangan sesak
Mencintai masa depan akan mengubur masa lalu
Aku nggak akan pergi
Kamu melihatku dari pantulan kaca. Aku yang sedang merapikan semua bajuku dan sibuk mengeluarkan semua barang bermerek darimu. Kamu hanya menggosok gigi dengan santai. Kamu bahkan sempat mencukur jambang yang belum panjang, padahal aku sudah sengaja memperlambat gerakan beres-beresku. Aku harap kamu mengerti aku. Aku harap kamu menghentikan aku. Tapi kamu, hanya meraih handuk dan menghilang di kamar mandi.
Kamu memang paling jago mempermainkan perasaanku.
Hari ini aku pergi. Menetap di luar negeri selama tiga tahun lamanya. Aku ingin pergi, tapi aku juga ingin kamu menahan dan mengemis aku. Memintaku untuk tetap di sini. Bersamamu. Tapi kamu, sama sekali nggak peduli.
Kami memang paling anti meluruhkan ego untuk memahamiku.
Aku beranjak. Air mata mulai merangkak naik. Aku mulai kepayahan menahan luruhnya saat kudengar kamu mendendangkan lagu di bilik kecil itu. Kamu hebat ya, Sayang. Kepala dan hatimu itu sudah lebih keras dari batu.
Di depan pintu keluar, selembar catatan menahan langkahku.
Aku terlalu cengeng untuk melepasmu. Aku akan menunggumu. Tiga tahun, kan? :')
Tanganku gemetar di gagang pintu. Aku mengangkat koper dengan mantap, melangkah dengan senyum dan hangatnya banjir di pipi. Aku terus berjalan. Dan berhenti di perhentianku.
Kamu keluar dari kamar mandi. Terdiam menatapku.
Aku batal pergi. Aku nggak akan pergi.
Aku nggak akan pergi
Kamu melihatku dari pantulan kaca. Aku yang sedang merapikan semua
bajuku dan sibuk mengeluarkan semua barang bermerek darimu. Kamu hanya
menggosok gigi dengan santai. Kamu bahkan sempat mencukur jambang yang
belum panjang, padahal aku sudah sengaja memperlambat gerakan
beres-beresku. Aku harap kamu mengerti aku. Aku harap kamu menghentikan
aku. Tapi kamu, hanya meraih handuk dan menghilang di kamar mandi.
Kamu memang paling jago mempermainkan perasaanku.
Hari ini aku pergi. Menetap di luar negeri selama tiga tahun lamanya.
Aku ingin pergi, tapi aku juga ingin kamu menahan dan mengemis aku.
Memintaku untuk tetap di sini. Bersamamu. Tapi kamu, sama sekali nggak
peduli.
Kami memang paling anti meluruhkan ego untuk memahamiku.
Aku beranjak. Air mata mulai merangkak naik. Aku mulai kepayahan
menahan luruhnya saat kudengar kamu mendendangkan lagu di bilik kecil
itu. Kamu hebat ya, Sayang. Kepala dan hatimu itu sudah lebih keras dari
batu.
Di depan pintu keluar, selembar catatan menahan langkahku.
Aku terlalu cengeng untuk melepasmu. Aku akan menunggumu. Tiga tahun, kan? :')
Tanganku gemetar di gagang pintu. Aku mengangkat koper dengan mantap,
melangkah dengan senyum dan hangatnya banjir di pipi. Aku terus
berjalan. Dan berhenti di perhentianku.
Kamu keluar dari kamar mandi. Terdiam menatapku.
Aku batal pergi. Aku nggak akan pergi.
Senyap ini milikku
Jangan penjarakan jiwamu dalam aku
Rasanya semu
Rasanya jemu
Aku memenjarakan aku ke dalam aku
Tanpa satu pun lirih nafasmu
Aku tidak perlu ratapmu
Kalau kau ingin hidup, hiduplah untuk kau juga
Naif kalau kau bilang ingin memapah aku juga
Aku bisa sendiri
Aku memegang aku sendiri
Egois?
Tidak, Sayang. Inilah aku. Yang kau sendiri baru tahu.
Jangan penjarakan jiwamu dalam aku
Rasanya semu
Rasanya jemu
Aku memenjarakan aku ke dalam aku
Tanpa satu pun lirih nafasmu
Aku tidak perlu ratapmu
Kalau kau ingin hidup, hiduplah untuk kau juga
Naif kalau kau bilang ingin memapah aku juga
Aku bisa sendiri
Aku memegang aku sendiri
Egois?
Tidak, Sayang. Inilah aku. Yang kau sendiri baru tahu.
Senyap ini milikku
Jangan penjarakan jiwamu dalam aku
Rasanya semu
Rasanya jemu
Aku memenjarakan aku ke dalam aku
Tanpa satu pun lirih nafasmu
Aku tidak perlu ratapmu
Kalau kau ingin hidup, hiduplah untuk kau juga
Naif kalau kau bilang ingin memapah aku juga
Aku bisa sendiri
Aku memegang aku sendiri
Egois?
Tidak, Sayang. Inilah aku. Yang kau sendiri baru tahu.
Jangan penjarakan jiwamu dalam aku
Rasanya semu
Rasanya jemu
Aku memenjarakan aku ke dalam aku
Tanpa satu pun lirih nafasmu
Aku tidak perlu ratapmu
Kalau kau ingin hidup, hiduplah untuk kau juga
Naif kalau kau bilang ingin memapah aku juga
Aku bisa sendiri
Aku memegang aku sendiri
Egois?
Tidak, Sayang. Inilah aku. Yang kau sendiri baru tahu.
Stereo Hearts - Gym Class Heroes feat Adam Levine
"My heart a stereo. It beats for you so listen close. Hear my thoughts in every note."
Favorit sekali. Sekali. Sekali. Seperti Summer Rain, lagu ini efeknya bikin senyum-senyum bahagia. Ini tentang seorang pria yang ingin meyakinkan dirinya sendiri kalau wanita yang dicintainya nggak akan meninggalkannya. Selain karena liriknya yang memang keren, bagian reff-nya yang sendu juga dinyanyikan oleh Adam Levine. Lihat ke bagian bawah blog ini dan kau akan menemukan reff lagu ini disana. Sweet song!
Fix You - Coldplay
"Light will guide you home. And ignite your bones. I will try to fix you."
Suka lagu ini dari SMP, suka Coldplay dari SMP. Liriknya tentang pria yang meyakinkan gadis yang dicintainya bahwa semua baik-baik saja. Dan sekalipun dunia runtuh, ia akan tetap ada untuk memperbaiki semuanya. Lirik yang hebat, semangat yang hebat. Dan aku selalu menangis hebat kalau mendengarnya. Hahaha, lagu yang efeknya paling dahsyat.
Satu lagu, beberapa lagu, bisa menyeret kenangan dan pecahan masa lalu. Tapi aku disini, menjadikan lagu sebagian dari hidupku. Antara buku, kopi, musik, dan Tuhan-ku.
Kotak Pandora:
Prometheus membocorkan rahasia api milik para dewa kepada umat manusia, selain itu dia juga menipu Zeus dalam suatu undian. Karena perbuatannya, Zeus memutuskan menghukumnya dengan menggunakan Elang Kaukasus. Sementara untuk umat manusia, para dewa memberi hukuman melalui Pandora. Setelah diciptakan, Pandora dinikahkan dengan Epimetheus, saudara Prometheus. Pada hari pernikahan mereka, Zeus memberi hadiah berupa sebuh kotak yang indah. Pandora diperingatkan Prometheus untuk tidak membuka kotak tersebut. Suatu hari, Pandora sangat penasaran dan kemudian membuka kotak tersebut. Setelah dibuka, dari kotak itu keluar berbagai macam keburukan (kejahatan, penyakit, penderitaan). Semua keburukan itu menyebar ke seluruh dunia dan menjangkiti umat manusia. Pandora kemudian melihat ke dalam kotak dan menyadari masih ada satu hal yang tersisa di sana: harapan.
Kotak Pandora:
Prometheus
membocorkan rahasia api milik para dewa kepada umat manusia, selain itu
dia juga menipu Zeus dalam suatu undian. Karena perbuatannya, Zeus
memutuskan menghukumnya dengan menggunakan Elang Kaukasus. Sementara
untuk umat manusia, para dewa memberi hukuman melalui Pandora. Setelah
diciptakan, Pandora dinikahkan dengan Epimetheus,
saudara Prometheus. Pada hari pernikahan mereka, Zeus memberi hadiah
berupa sebuh kotak yang indah. Pandora diperingatkan Prometheus untuk
tidak membuka kotak tersebut. Suatu hari, Pandora sangat penasaran dan
kemudian membuka kotak
tersebut. Setelah dibuka, dari kotak itu keluar berbagai macam keburukan
(kejahatan, penyakit, penderitaan). Semua keburukan itu menyebar ke
seluruh dunia dan menjangkiti umat manusia. Pandora kemudian melihat ke
dalam kotak dan menyadari masih ada satu hal yang tersisa di sana:
harapan.
Stereo Hearts - Gym Class Heroes feat Adam Levine
"My heart a stereo. It beats for you so listen close. Hear my thoughts in every note."
Favorit sekali. Sekali. Sekali. Seperti Summer Rain, lagu ini efeknya
bikin senyum-senyum bahagia. Ini tentang seorang pria yang ingin
meyakinkan dirinya sendiri kalau wanita yang dicintainya nggak akan
meninggalkannya. Selain karena liriknya yang memang keren, bagian
reff-nya yang sendu juga dinyanyikan oleh Adam Levine. Lihat ke bagian
bawah blog ini dan kau akan menemukan reff lagu ini disana. Sweet song!
Fix You - Coldplay
"Light will guide you home. And ignite your bones. I will try to fix you."
Suka lagu ini dari SMP, suka Coldplay dari SMP. Liriknya tentang pria
yang meyakinkan gadis yang dicintainya bahwa semua baik-baik saja. Dan
sekalipun dunia runtuh, ia akan tetap ada untuk memperbaiki semuanya.
Lirik yang hebat, semangat yang hebat. Dan aku selalu menangis hebat
kalau mendengarnya. Hahaha, lagu yang efeknya paling dahsyat.
Satu lagu, beberapa lagu, bisa menyeret kenangan dan pecahan masa lalu.
Tapi aku disini, menjadikan lagu sebagian dari hidupku. Antara buku,
kopi, musik, dan Tuhan-ku.
Satu dua orang, kamu dan aku
Aku, kemudian kamu
Kita berdua beriringan, berpegangan
Seperti tak ada beban, bertukar senyuman
Tanpa alas kaki, aku dan kamu memijak Bumi
Tanpa atap, aku dan kamu bertemu Langit
Mereka teman kita, Sayang
Aku dan kamu merdeka, cinta kita juga
Aku ingin kita berdua
Merdeka selamanya
Jangan takut, Sayang
Aku, kamu, kita berdua, satu dua orang bertemu muka
Kita akan bertukar jiwa
Selamanya
Aku, kemudian kamu
Kita berdua beriringan, berpegangan
Seperti tak ada beban, bertukar senyuman
Tanpa alas kaki, aku dan kamu memijak Bumi
Tanpa atap, aku dan kamu bertemu Langit
Mereka teman kita, Sayang
Aku dan kamu merdeka, cinta kita juga
Aku ingin kita berdua
Merdeka selamanya
Jangan takut, Sayang
Aku, kamu, kita berdua, satu dua orang bertemu muka
Kita akan bertukar jiwa
Selamanya
Satu dua orang, kamu dan aku
Aku, kemudian kamu
Kita berdua beriringan, berpegangan
Seperti tak ada beban, bertukar senyuman
Tanpa alas kaki, aku dan kamu memijak Bumi
Tanpa atap, aku dan kamu bertemu Langit
Mereka teman kita, Sayang
Aku dan kamu merdeka, cinta kita juga
Aku ingin kita berdua
Merdeka selamanya
Jangan takut, Sayang
Aku, kamu, kita berdua, satu dua orang bertemu muka
Kita akan bertukar jiwa
Selamanya
Aku, kemudian kamu
Kita berdua beriringan, berpegangan
Seperti tak ada beban, bertukar senyuman
Tanpa alas kaki, aku dan kamu memijak Bumi
Tanpa atap, aku dan kamu bertemu Langit
Mereka teman kita, Sayang
Aku dan kamu merdeka, cinta kita juga
Aku ingin kita berdua
Merdeka selamanya
Jangan takut, Sayang
Aku, kamu, kita berdua, satu dua orang bertemu muka
Kita akan bertukar jiwa
Selamanya
Pernahkah
Pernahkah kau, membayangkan, sedetik saja, bahwa yang paling berharga di dunia adalah bisa melihat yang dicinta mengembang tertawa bahagia? Sekalipun kalian tak menyapa, raga tak meraba, bahkan mata tak memapar apa-apa.
Pernahkah kau, membayangkan, sedetik saja, bahwa yang paling membuatmu bahagia adalah kehadirannya? Cukup dengan kenyataan bahwa dia ada. Dia nyata, diciptakan Tuhan, menjadi bagian lain dari dunia, menjadi pelengkap cerita. Meski cerita itu tak berakhir padamu.
Pernahkah kau, membayangkan, sedetik saja, bahwa yang paling membuat hati sesak adalah perasaan lega karena dia baik-baik saja? Dimana pun dia, bersama siapa pun, sekalipun sedang menggandeng yang kau benci, tapi dia baik-baik saja. Dia bukan punyamu, bukan milikmu, jauh dari jangkauan dan genggammu. Tapi seakan-akan dia milikmu.
Pernahkah kau, mendoakan bahagianya dalam hening panjang bersama Tuhan?
Di tiap langkah yang kuseret, aku tahu apa yang kudengungkan dalam hati. Rapat-rapat, berderap dengan mantap. Doa lirih yang mengalir dalam bisik pada Sang Pemilik Segala. Aku senang. Hati ini, meski berkali-kali remuk, tetap tak kehilangan pemiliknya.
Pernahkah aku, mendoakan bahagia seseorang? Selalu. Setiap waktu.
Pernahkah aku, mendoakan bahagia seseorang? Selalu. Setiap waktu.
Pernahkah
Pernahkah kau, membayangkan, sedetik saja, bahwa yang paling berharga di
dunia adalah bisa melihat yang dicinta mengembang tertawa bahagia?
Sekalipun kalian tak menyapa, raga tak meraba, bahkan mata tak memapar
apa-apa.
Pernahkah kau, membayangkan, sedetik saja, bahwa yang paling membuatmu
bahagia adalah kehadirannya? Cukup dengan kenyataan bahwa dia ada. Dia
nyata, diciptakan Tuhan, menjadi bagian lain dari dunia, menjadi
pelengkap cerita. Meski cerita itu tak berakhir padamu.
Pernahkah kau, membayangkan, sedetik saja, bahwa yang paling membuat
hati sesak adalah perasaan lega karena dia baik-baik saja? Dimana pun
dia, bersama siapa pun, sekalipun sedang menggandeng yang kau benci,
tapi dia baik-baik saja. Dia bukan punyamu, bukan milikmu, jauh dari
jangkauan dan genggammu. Tapi seakan-akan dia milikmu.
Pernahkah kau, mendoakan bahagianya dalam hening panjang bersama Tuhan?
Di tiap langkah yang kuseret, aku tahu apa yang kudengungkan dalam hati.
Rapat-rapat, berderap dengan mantap. Doa lirih yang mengalir dalam
bisik pada Sang Pemilik Segala. Aku senang. Hati ini, meski berkali-kali
remuk, tetap tak kehilangan pemiliknya.
Pernahkah aku, mendoakan bahagia seseorang? Selalu. Setiap waktu.
Pernahkah aku, mendoakan bahagia seseorang? Selalu. Setiap waktu.
Bidadari Surga (UJE)
Setiap manusia punya rasa cinta
Yang mesti dijaga kesuciaanya
Namun ada kala insan tak berdaya
Saat dusta mampir bertahta

Kuinginkan dia
Yang punya setia
Yang mampu menjaga kemurniaanya
Saat ku tak ada
Ku jauh darinya
Amanah pun jadi penjaganya
Hatimu tempat berlindungku
Dari kejahatan syahwatku
Tuhanku merestui itu
Dijadikan engkau istriku
Engkaulah... Bidadari Surgaku
Tiada yang memahami
Segala kekuranganku
Kecuali kamu, bidadariku
Maafkanlah aku
Dengan kebodohanku
Yang tak bisa membimbing dirimu
Hatimu tempat berlindungku
Dari kejahatan syahwatku
Tuhanku merestui itu
Dijadikan engkau istriku
Hatimu tempat berlindungku
Dari kejahatan syahwatku
Tuhanku merestui itu
Dijadikan engkau istriku
Engkaulah... Bidadari Surgaku
Yang mesti dijaga kesuciaanya
Namun ada kala insan tak berdaya
Saat dusta mampir bertahta

Kuinginkan dia
Yang punya setia
Yang mampu menjaga kemurniaanya
Saat ku tak ada
Ku jauh darinya
Amanah pun jadi penjaganya
Hatimu tempat berlindungku
Dari kejahatan syahwatku
Tuhanku merestui itu
Dijadikan engkau istriku
Engkaulah... Bidadari Surgaku
Tiada yang memahami
Segala kekuranganku
Kecuali kamu, bidadariku
Maafkanlah aku
Dengan kebodohanku
Yang tak bisa membimbing dirimu
Hatimu tempat berlindungku
Dari kejahatan syahwatku
Tuhanku merestui itu
Dijadikan engkau istriku
Hatimu tempat berlindungku
Dari kejahatan syahwatku
Tuhanku merestui itu
Dijadikan engkau istriku
Engkaulah... Bidadari Surgaku
Bidadari Surga (UJE)
Setiap manusia punya rasa cinta
Yang mesti dijaga kesuciaanya
Namun ada kala insan tak berdaya
Saat dusta mampir bertahta

Kuinginkan dia
Yang punya setia
Yang mampu menjaga kemurniaanya
Saat ku tak ada
Ku jauh darinya
Amanah pun jadi penjaganya
Hatimu tempat berlindungku
Dari kejahatan syahwatku
Tuhanku merestui itu
Dijadikan engkau istriku
Engkaulah... Bidadari Surgaku
Tiada yang memahami
Segala kekuranganku
Kecuali kamu, bidadariku
Maafkanlah aku
Dengan kebodohanku
Yang tak bisa membimbing dirimu
Hatimu tempat berlindungku
Dari kejahatan syahwatku
Tuhanku merestui itu
Dijadikan engkau istriku
Hatimu tempat berlindungku
Dari kejahatan syahwatku
Tuhanku merestui itu
Dijadikan engkau istriku
Engkaulah... Bidadari Surgaku
Yang mesti dijaga kesuciaanya
Namun ada kala insan tak berdaya
Saat dusta mampir bertahta

Kuinginkan dia
Yang punya setia
Yang mampu menjaga kemurniaanya
Saat ku tak ada
Ku jauh darinya
Amanah pun jadi penjaganya
Hatimu tempat berlindungku
Dari kejahatan syahwatku
Tuhanku merestui itu
Dijadikan engkau istriku
Engkaulah... Bidadari Surgaku
Tiada yang memahami
Segala kekuranganku
Kecuali kamu, bidadariku
Maafkanlah aku
Dengan kebodohanku
Yang tak bisa membimbing dirimu
Hatimu tempat berlindungku
Dari kejahatan syahwatku
Tuhanku merestui itu
Dijadikan engkau istriku
Hatimu tempat berlindungku
Dari kejahatan syahwatku
Tuhanku merestui itu
Dijadikan engkau istriku
Engkaulah... Bidadari Surgaku
Langganan:
Postingan
(
Atom
)