"Akal sehatku berhenti kala menatap indah matamu... hingga melumpuhkan jiwa."
Judul yang terlalu berat untuk tulisan yang ringan. Judul yang saya
ambil dari sepotong lirik lagu kesayangan. Dari sebuah band yang juga
kesayangan sejak masih jadi bocah ingusan di sekolah menengah pertama.
Iya, saya ingin sedikit bercerita tentang Ada Band. Normalnya, saya
nggak akan membahas idola dengan begitu gamblang disini. Tapi, saya
merasa perlu. Ada Band bukan sekadar band yang saya suka. Lebih
kurangnya, saya dibesarkan dengan mendengarkan lagu-lagu mereka.
Hahaha. Berlebihan ya? Tapi sungguh, saya yang dulu masih anak 12 tahun,
sudah begitu suka dengan lirik lagu mereka yang semuanya metafora.
Serba majas, pemilihan kata sulit, dan perlu didengarkan berkali-kali
hanya untuk dimengerti. Buat saya pribadi, hampir semua lirik lagu
mereka nggak dibuat sembarang dan punya arti dalam. Ah, saya memang
terlalu mencintai band ini. Mereka terlalu punya histori dalam diri dan
otak saya. Bisa dibilang, saya jadi familiar dengan susunan kata indah,
juga karena band ini.
Saya pikir, saya yang suka menulis melankolis ini, "lahir" karena mereka.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar