Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh.
Ini pertama kalinya saya membaca buku yang sangat-sangat bodoh! hahaha.
Buku pertama Raditya Dika ini sangatlah berbeda dengan buku-buku yang
pernah saya baca sebelumnya, benar-benar di luar pikiran saya ada orang
yang menulis cerita hidupnya sendiri dengan sangat gamblang akan
kekonyolannya sendiri. Tapi itulah Raditya Dika, hidupnya sepertinya
selalu penuh dengan kekonyolan-kekonyolan baik dari dirinya sendiri,
maupun dari orang-orang disekitarnya.
Walaupun saya sedikit terpengaruh akan kebodohannya, tapi saya tidak pernah bosan membaca buku ini, karena isinya sangat segar seperti minum segelas soda dingin di pagi hari yang dingin, segar dan bikin sakit perut! karena saya tidak bisa berhenti tertawa karenanya! ahahaha!
saya memberi bintang empat, karena buku ini berhasil mendobrak pakem novel-novel Indonesia yang kebanyakan bertemakan cinta, cinta dan cinta. Lawakan di buku ini juga terasa sangat nyata (karena emang berdasarkan cerita hidupnya) dan tidak memaksakan untuk lucu, sangat orisinil! Hal inilah yang membedakan buku Kambing Jantan ini dengan buku-buku Raditya berikutnya.
Namun satu yang mesti diwaspadai, buku ini menjadi pionir bagi kemunculan buku-buku bertemakan kebodohan dan kekonyolan yang sayangnya bagi saya terlalu dibuat-buat dan dipaksakan untuk menjadi lucu. Banyak orang yang kemudian latah untuk menulis buku dengan tema kebodohan dan kekonyolan yang ternyata isinya sangat tidak jelas dan sama sekali tidak memperhatikan kualitas cerita dan penulisan. Sangat disayangkan toko buku kembali dipenuhi oleh buku-buku yang tidak berkualitas.
Oke cukup sekian, delapan jempol saya dan kucing saya untuk Raditya Dika!
Walaupun saya sedikit terpengaruh akan kebodohannya, tapi saya tidak pernah bosan membaca buku ini, karena isinya sangat segar seperti minum segelas soda dingin di pagi hari yang dingin, segar dan bikin sakit perut! karena saya tidak bisa berhenti tertawa karenanya! ahahaha!
saya memberi bintang empat, karena buku ini berhasil mendobrak pakem novel-novel Indonesia yang kebanyakan bertemakan cinta, cinta dan cinta. Lawakan di buku ini juga terasa sangat nyata (karena emang berdasarkan cerita hidupnya) dan tidak memaksakan untuk lucu, sangat orisinil! Hal inilah yang membedakan buku Kambing Jantan ini dengan buku-buku Raditya berikutnya.
Namun satu yang mesti diwaspadai, buku ini menjadi pionir bagi kemunculan buku-buku bertemakan kebodohan dan kekonyolan yang sayangnya bagi saya terlalu dibuat-buat dan dipaksakan untuk menjadi lucu. Banyak orang yang kemudian latah untuk menulis buku dengan tema kebodohan dan kekonyolan yang ternyata isinya sangat tidak jelas dan sama sekali tidak memperhatikan kualitas cerita dan penulisan. Sangat disayangkan toko buku kembali dipenuhi oleh buku-buku yang tidak berkualitas.
Oke cukup sekian, delapan jempol saya dan kucing saya untuk Raditya Dika!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar