Empat
jam lagi, 2011 yang-aku pikir-gemilang akan segera berakhir. Berakhir
begitu saja. Jadi bagian slide-slide kenangan dan barisan tahun biasa.
Aku, masih sebagai si Optimis, kembali duduk di kursi biru yang sama,
semangat yang sama, tapi harapan yang lebih besar dan berbeda, sedang
menatap 2012 dengan setengah menyerngit. Meringis demi ketakutan yang
tak wajar dan tertawa demi hal-hal baru yang mungkin ada.
Seperti
balon-balon merah muda yang melayang di remang langit itu, mungkin
seperti itulah setiap tahun aku menerbangkan banyak harapanku. Aku tahu,
Tuhan tahu aku bahkan sudah terlalu malas mengucapkan harapan dengan
kuat dan bulat. Tahun demi tahun, ada satu harapan besarku yang tak juga
jadi nyata dan kini sudah membuatku muak. Aku muak dan murka, dan
akhirnya punya harapan baru yang lebih melegakan. Hahaha.
Tahun baru 2012.
Aku menghabiskannya lagi-lagi dengan buku, kopi, musik, dan Tuhan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar